Santapan Rohani


Random Hadith Widget

Wednesday, September 30, 2009

Detik-detik Terakhir Kehidupan Rasullullah saw

Sebuah kisah yang menceritakan detik-detik terakhir wafatnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Manusia yang paling dicinta. Sebuah kisah yang menggambarkan cinta sang rasul yang sangat mengagumkan dan menggetarkan dada orang-orang yg beriman.

Menjelang beliau wafat, beliau melakukan haji terakhir yang disebut sebagai haji wada’ (haji perpisahan).
Saat beliau melakukan ibadah tersebut turunlah firman Allah SWT yg artinya:”Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan nitmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS.al-Maidah:3)
Maka menangislah Abu Bakar as shiddiq ra.
Bersabdalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam kepadanya:
“Apa yg membuatmu menangis dalam ayat tersebut?”
Abu Bakar ra menjawab:” Ini adalah berita kematian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.”
Kembalilah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dari haji wada’ dan kurang dari tujuh hari wafat beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam,

turunlah ayat al-Qur’an paling akhir yg artinya:
“Dan peliharalah dirimu dari (azab yg terjadi pada) hari yg pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yg sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS.al-Baqarah:281).

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mulai menampakkan sakit beliau. Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berkata:”Aku ingin mengunjungi syuhada ‘Uhud”, maka beliaupun berangkat pagi menuju syuhada ‘Uhud di awal-awal bulan Shafar tahun 11 H. Lalu berdiri diatas makam para syuhada dan berkata:
” Assalamu’alaikum wahai syhada ‘Uhud, kalian adalah orang-orang yang mendahului kami dan kami insya Allah akan menyusul kalian, dan sesungguhnya aku, insya Allah akan menyusul kalian.”

Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pulang sambil menangis. Maka para sahabat bertanya kepada Rasululah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam: “Apa yang membuat anda menangis wahai Rasulullah ?
” Beliau bersabda: ” Aku merindukan saudara-saudaraku seiman.”
Mereka berkata:” Bukahkah kami adalah saudaramu seiman wahai Rasulullah?”
Beliau bersabda:” Bukan, kalian adalah sahabat-sahabatku, adapun saudara-saudaraku seiman adalah suatu kaum yg datang setelahku, mereka beriman kepadaku sedang mereka belum pernah melihatku.”

Saya berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan kita semua termasuk mereka yg dirindukan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.
Pada hari senin 29 Shafar beliau menghadiri jenazah di Baqi’. Ketika pulang beliau merasakan pusing di kepala dan panas badannya meninggi. Maka beliaupun mulai sakit dan terus bertambah sakit.

Selama sakitnya itu beliau tetap memimpin shalat selama 11 hari dari 13 atau 14 hari masa sakit beliau. Sejak kamis malam, 4 hari sebelum wafat beliau, pada waktu shalat Isya’, beliau meminta agar Abu Bakar ra menggantikannya dalam memimpin shalat.

Tiga hari sebelum beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam wafat, sakit beliau mulai mengeras. Beliau saat itu berada dirumah Sayyidah Maimunah ra.
Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:” Kumpulkanlah istri-istriku.” Maka berkumpullah istri-istri beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, beliau bersabda kepada mereka:” Apakah kalian mengizinkan aku untuk tinggal di rumah ‘Aisyah?” Maka mereka menjawab:” Kami mengizinkan anda wahai Rasulullah.”

Kemudian beliau berkeinginan untuk berdiri, akan tetapi beliau tidak mampu. Datanglah ‘Ali ibn Abi Thalib, dan al-Fadl ibn al-‘Abbas ra. Maka merekapun membopong Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, lalu mereka memindahkan beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dari kamar Maimunah ra menuju kamar ‘Aisyah ra.

Adapun para sahabat ra, baru pertama kali ini mereka melihat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dibopong di atas dua tangan. maka berkumpullah para sahabat ra dan mereka berkata:” Apa yang terjadi pada Rasulullah, apa yang terjadi pada Rasulullah?”
Mulailah manusia berkumpul di dalam masjid. Masjidpun mulai penuh dengan para sahabat ra.
Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dibawa menuju rumah ‘Aisyah ra.
Mulailah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mencucurkan keringat, berkeringat dan berkeringat.

Berkatalah ‘Aisyah ra:”Sungguh belum pernah aku melihat ada seorang manusia yg berkeringat deras seperti ini.” Maka dia mengambil tangan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan dengannya dia mengusap keringat beliau.
(Maka mengapakah dia mengusap keringat dg tangan beliau dan tidak mengusapnya dengan tangannya sendiri?)
‘Aisyah ra berkata:” Sesungguhnya tangan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam lebih lembut dan lebih mulia daripada tanganku, oleh karena itulah aku mengusap keringat beliau dengan tangan beliau dan tidak dengan tanganku.” (ini adalah sebuah penghormatan terhadap Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam)
‘Aisyah ra berkata:”Aku mendengar beliau berkata:”Laa Ilaha illallah, sesungguhnya kematian itu memiliki sekarat, Laa Ilaha illallah, sesungguhnya kematian itu memiliki sekarat.”
Mulailah suara-suara didalam masjid meninggi.
Bersabdalah Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:”Apa ini?”
Berkatalah ‘Aisyah ra: “Sesungguhnya manusia mengkhawatirkan anda wahai Rasulullah.”
Beliaupun bersabda: ”Bawalah aku kepada mereka.” Maka beliau berkehendak untuk bangun, akan tetapi tidak mampu. maka para sahabat menyiramkan tujuh qirbah (timba) air kepada beliau hingga beliau bangkit, dan membawa neliau naik ke atas mimbar.

Jadilah khutbah tersebut adalah khutbah terakhir beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, menjadi kalimat terakhir Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan doa terakhir Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.
Beliau bersabda:” Wahai manusia, kalian mengkhawatirkan aku?”
Mereka menjawab:” Ya, wahai Rasulullah.”
Bersabdalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:”Sesungguhnya tempat perjanjian kalian dengan aku bukanlah di dunia, tempat perjanjian kalian denganku adalah di haudh (telaga). Demi Allah, sungguh seakan-akan aku sekarang sedang melihat kepadanya di depanku ini.

Wahai manusia, demi Allah, tidaklah kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi yang aku khawatirkan adalah dibukanya dunia atas kalian, sehingga kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya, sebagaimana orang-orang sebelum kalian telah berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Maka dunia itu akan membinasakan kalian sebagaimana dia telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.”

Kemudian beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:”Allah Allah, shalat, Allah Allah, shalat.” (maksudnya; Aku bersumpah demi Allah terhadap kalian agar kalian menjaga shalat) beliau terus mengulang-ulangnya, lantas bersabda:” Wahai manusia, bertakwalah kalian terhadap kaum wanita, aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik terhadap kaum wanita.”

Kemudian beliau bersabda:” Wahai manusia, sesungguhnya ada seorang hamba, yang Allah SWT telah memberikan pilihan kepadanya antara dunia dan antara apa yang ada di sisi-Nya, maka dia memilih apa yang ada di sisi-Nya.”
Tidak ada yang memahami siapakah yang dimaksud dengan seorang hamba oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam tadi, padahal yang dimaksud oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi

Wassalam adalah diri beliau sendiri.
Allah SWT telah memberikan pilihan kepada beliau dan tidak ada seorangpun yang paham selain Abu Bakar ra.
Dan kebiasaan para sahabat ra, saat beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sedang berbicara adalah mereka diam, seakan-akan ada seekor burung yang bertengger di atas kepala mereka.

Maka saat Abu Bakar ra mendengar perkataan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, dia tidak mampu menguasai dirinya, dengan serta merta dia menangis dengan sesengukan, dan ditengah masjid dia memotong pembicaraan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, dia berkata:
”Kami tebus anda dengan bapak-bapak kami wahai Rasulullah, kami tebus anda dengan ibu-ibu kami wahai Rasulullah, kami tebus anda dengan harta-harta kami wahai Rasulullah.” dia mengulang-ulangnya, sementara para sahabat ra melihat kepadanya dg pandangan heran, bagaimana dia berani memotong khutbah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam?”

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda :”Wahai manusia, tidak ada seorangpun diantara kalian yg memiliki keutamaan di sisi kami melainkan kami telah membalasnya, kecuali Abu Bakar, aku tidak mampu membalasnya, maka aku tinggalkan balasannya kepada Allah SWT. Setiap pintu masjid ditutup kecuali pintu Abu Bakar ra tidak akan di tutup selamanya.”

Kemudian mulailah beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berdo’a untuk mereka dan berkata pada akhir do’a beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sebelum wafat:
” Mudah-mudahan Allah menetapkan kalian, mudah-mudahan Allah menjaga kalian, mudah-mudahan Allah menolong kalian, mudah-mudahan Allah meneguhkan kalian, mudah-mudahan Allah menguatkan kalian, mudah-mudahan Allah menjaga kalian.”

Dan kalimat terkahir yang beliau sampaikan sebelum beliau turun dari atas mimbar sambil menghadapkan wajah beliau kepada ummat dari atas mimbar adalah:
” Wahai manusia sampaikanlah salamku kpd orang yg mengikutiku diantara ummatku hingga hari kiamat.”

Setelah itu beliaupun dibawa kembali ke rumah beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.
Masuklah Abdurrahman ibn Abu Bakar, dan ditangannya ada sebatang siwak. Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam terus melihat kearah siwak tersebut, tetapi tidak mampu berkata aku menginginkan siwak.
‘Aisyah ra berkata:”Aku paham dari pandangan kedua mata beliau, bahwa beliau menginginkan siwak tersebut. Maka aku ambil siwak itu darinya (yakni Abdurrahman ibn Abu Bakar), kemudian aku letakkan dimulutku, agar aku melunakkannya untuk Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, kemudian aku berikan siwak tersebut kepada beliau.

Maka sesuatu yang paling akhir masuk ke dalam perut Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam adalah air ludahku.”
‘Aisyah ra berkata: ”Termasuk sebuah keutamaan dari Rabb-ku atasku adalah Dia telah mengumpulkan antara air ludahku dg air ludah Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sebelum beliau wafat.”

Kemudian masuklah putri beliau Fathimah ra pada waktu dhuha di hari Senin 12 Rabi’ul awal 11 H, lalu dia menangis saat masuk kamar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Dia menangis karena biasanya setiap kali dia masuk menemui Rasullullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, beliau berdiri dan menciumnya di antara kedua matanya, akan tetapi sekarang beliau tidak mampu berdiri untuknya.

Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda kepadanya:” Mendekatlah kemari wahai Fathimah.”
Beliaupun membisikkan sesuatu di telinganya, maka dia pun menangis. Kemudian beliau bersabda lagi untuk kedua kalinya:” Mendekatlah kemari wahai Fathimah.” Beliaupun membisikkan sesuatu sekali lagi, maka dia pun tertawa.

Maka setelah kematian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, mereka bertanya kepada Fathimah ra: “Apa yg telah dibisikkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam kepadamu sehingga engkau menangis, dan apa pula yang beliau bisikkan hingga engkau tertawa?” Fathimah ra berkata:” Pertama kalinya beliau berkata kepadaku:” Wahai Fathimah, aku akan meninggal malam ini.” Maka akupun menangis. Maka saat beliau mendapati tangisanku beliau kembali berkata kepadaku:” Engkau wahai Fathimah, adalah keluargaku yg pertama kali akan bertemu denganku.” Maka akupun tertawa.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam memanggil Hasan dan Husain, beliau mencium keduanya dan berwasiat kebaikan kepada keduanya. Lalu Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam memanggil semua istrinya, menasehati dan mengingatkan mereka. Beliau berwasiat kpd seluruh manusia yg hadir agar menjaga shalat. Beliau mengulang-ulang wasiat itu.

Lalu rasa sakitpun terasa semakin berat, maka beliau bersabda:” Keluarkanlah siapa saja dari rumahku.”
Beliau bersabda:” Mendekatlah kepadaku wahai ‘Aisyah!” Beliaupun tidur di dada istri beliau ‘Aisyah ra. ‘Aisyah ra berkata:” Beliau mengangkat tangan beliau seraya bersabda:” Bahkan Ar-Rafiqul A’la bahkan Ar-Rafiqul A’la.” Maka diketahuilah bahwa disela-sela ucapan beliau, beliau disuruh memilih diantara kehidupan dunai atau Ar-Rafiqul A’la.

Masuklah malaikat Jibril as menemui Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam seraya berkata:” Malaikat maut ada di pintu, meminta izin untuk menemuimu, dan dia tidak pernah meminta izin kepada seorang pun sebelummu.”
Maka beliau berkata kepadanya:” Izinkan untuknya wahai Jibril.”
Masuklah malaikat Maut seraya berkata:” Assalamu’alaika wahai Rasulullah. Allah telah mengutusku untuk memberikan pilihan kepadamu antara tetap tinggal di dunia atau bertemu dengan Allah di Akhirat.”

Maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:” Bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A’la (Teman yg tertinggi), bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A’la, bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu :para nabi, para shiddiqiin, orang-orang yg mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah rafiq (teman) yg sebaik-baiknya.”

‘Aisyah ra menuturkan bahwa sebelum Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam wafat, ketika beliau bersandar pada dadanya, dan dia mendengarkan beliau secara seksama, beliau berdo’a:
“Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku dan susulkan aku pada ar-rafiq al-a’la. Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a’la, Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a’la.”

Berdirilah malaikat Maut disisi kepala Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam- sebagaimana dia berdiri di sisi kepala salah seorang diantara kita- dan berkata:” Wahai roh yg bagus, roh Muhammad ibn Abdillah, keluarlah menuju keridhaan Allah, dan menuju Rabb yg ridha dan tidak murka.”

Sayyidah ‘Aisyah ra berkata:”Maka jatuhlah tangan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.”

Dia ra berkata:”Aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan, tidak ada yg kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yg disana ada para sahabat, dan kukatakan:” Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.”

Maka mengalirlah tangisan di dalam masjid. Ali bin Abi Thalib ra terduduk karena beratnya kabar tersebut, ‘Ustman bin Affan ra seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kanan dan kekiri. Adapun Umar bin al-Khaththab ra berkata:” Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah meninggal, akan kupotong kepalanya dg pedangku, beliau hanya pergi untuk menemui Rabb-Nya sebagaimana Musa as pergi untuk menemui Rabb-Nya.”

Adapun orang yg paling tegar adalah Abu Bakar ra, dia masuk kpd Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, memeluk beliau dan berkata:”Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku.” Kemudian dia mencium Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan berkata : ”Anda mulia dalam hidup dan dalam keadaan mati.”

Keluarlah Abu Bakar ra menemui manusia dan berkata:” Barangsiapa menyembah Muhammad, maka Muhammad sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah kekal, hidup, dan tidak akan mati.”
Maka akupun keluar dan menangis, aku mencari tempat untuk menyendiri dan aku menangis sendiri.”

Inna lillahi wainna ilaihi raji’un, telah berpulang ke rahmat Allah orang yg paling mulia, orang yg paling kita cintai pada waktu dhuha ketika memanas di hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H tepat pada usia 63 tahun lebih 4 hari. semoga shalawat dan salam selalu tercurah untuk Nabi kiat tercinta Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

Ya Allah, berikanlah rizqi kepada kami, syafaat kekasih kami Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan satu teguk air yg menyegarkan dari haudh (telaga) beliau dg tangan beliau yg mulia.

Dipetik dari sini

Tuesday, September 29, 2009

Facebook Membunuh Rakyat Palestin?

Kini, anak kecil yang dibangku sekolah rendah pun sudah tahu menggunakan perkhidmatan internet, kerana segalanya di hujung jari. Seorang kanak-kanak lelaki berumur 10 tahun di tanya, "Mengapa guna internet? Adakah sebarang kerja sekolah yang diberi oleh guru yang memerlukan adik untuk menggunakan internet?" Balasnya, "Tidak. Saya nak tengok gambar kakak dan abang saya di luar negara sana." Ditanya kembali, "Bagaimana?". Di balas, "Tengok dekat Facebook atau Friendster mereka." Zaman ini amat mudah. Walau jauh beribu kilometer, jika rindu, hanya sekali klik dan beberapa taipan di papan kunci (keyboard), rindu yang terpalit di hati pasti terubat.

Facebook. Jika ada yang tidak pernah dengar perkataan tersebut, agak mustahil. Tetapi, jika ada yang tidak mempunyai akaun pada laman tersebut, bukanlah suatu yang pelik. Jika dulu, kalau orang bertanya, kenapa diri tak punya akaun Facebook? Mungkin ada yang menjawab, "tak perlu sangat kot." Tapi kini, jika soalan yang sama di ajukan, ada yang menjawab dengan jawapan yang agak simbolik, "sebab tak nak bunuh orang Palestin!". Bagi mereka yang tidak tahu hujung pangkal, pastinya pernyataan tersebut akan membawa kepada seribu satu persoalan, yang seharusnya dirungkaikan satu demi satu.

Semua sedia maklum bahawa laman tersebut di asaskan oleh seorang anak muda berbangsa Yahudi-Amerika, iaitu Mark Zuckerberg. Mengupas peribadi beliau, beliau ialah salah seorang pelajar yang pernah menuntut di universiti yang terulung di dunia, iaitu University Harvard. Namun begitu, di atas kesalahan yang yang telah dilakukan oleh beliau, akhirnya, beliau telah meninggalkan zaman pengajian beliau di institut pengajian tersebut.

Apa yang menyebabkan terdapatnya dakwaan yang mengatakan Facebook memberi sumbangan kepada pembunuhan rakyat di Palestin adalah kerana Mark, sebagai CEO, merupakan salah seorang ahli aktif di dalam Alpha Epsilon Pi Fraternity (AEPi). AEPi adalah sebuah persatuan yang di anggotai oleh mereka yang berketurunan Yahudi Amerika Utara. Fungsinya lebih kurang sama seperti persatuan-persatuan biasa lain, dan diantaranya adalah menjaga kebajikan ahli-ahli. Berdasarkan kepada laman AEPi, persatuan ini sering memberi bantuan dari segi kewangan kepada beberapa pertubuhan yang menyokong kepada Israel. Salah sebuahnya adalah American Israel Public Affairs Committee (AIPAC).

AIPAC secara umumnya adalah sebuah jawatankuasa yang membantu Israel supaya sentiasa mendapat sokongan kuat daripada Amerika. Antara kejayaan yang telah dibawa oleh AIPAC termasuklah membuat beberapa resolusi bagi menyokong dan mempertahankan hak Israel dalam menghadapi puak terrorist, yang dinamakan mereka sebagai Hamas dan Hizballah[1]. Sebagaimana kita mempercayai dan meletakkan harapan yang tinggi kepada para remaja/ belia, begitu juga dengan mereka. Pertubuhan ini percaya bahawa kunci kepada kekukuhan hubungan US-Israel pada masa hadapan adalah dengan mendidik para pemimpin belia yang ada hari ini. Justeru itu, mereka mewujudkan ‘AIPAC on Campus'. Program latihan AIPAC (AIPAC's training program) bekerjasama dengan sekolah-sekolah tinggi (high school), dan pelajar-pelajar universiti (sama ada undergraduate ataupun postgraduate) dalam melatih para pelajar bagaimana untuk mengukuhkan hubungan US-Israel melalui penglibatan di dalam bidang politik[2]. Program ini dinamakan sebagai AIPAC's Political Leadership Development Program. Pemimpin-pemimpin muda ini juga akan turut dilatih untuk menjadi seorang yang pro-Israel[3]. Disebutkan juga di dalam laman web AEPi, bahawa ramai pemimpin terbaik AEPi bergiat aktif dalam AIPAC di kampus mereka[4]. Melalui penerangan-penerangan diatas, dapat dilihat bahawa terdapat kerjasama di antara AEPi dan AIPAC.

AEPi juga adalah sebuah pertubuhan yang memerlukan komitmen daripada ahli-ahlinya sepanjang hayat. Alumni AEPi adalah antara mereka yang akan memberikan sumbangan kepada pertubuhan ini sama ada dari segi kewangan, mahupun kepakaran[5]. Disebabkan hal ini, ada pihak yang mendakwa bahawa Mark Zuckerberg, sebagai salah seorang alumni AEPi, secara tidak langsung terlibat dalam menyediakan ‘kemudahan' kepada pihak Israel untuk terus menyerang Palestin.


Jadi, bagaimana pula Facebook boleh menyumbang kepada Israel sedangkan ianya hanyalah sebuah laman yang menawarkan perkhidmatan percuma kepada pengguna yang mahu mendaftar? Dari mana datangnya sumber kewangan Facebook seperti yang diwar-warkan? Sebagaimana laman web lain yang menyediakan bahagian untuk pengiklanan di laman mereka, begitu juga dengan Facebook. Melalui iklan-iklan tersebut, secara tidak langsung akan menjana pendapatan kepada Facebook. Apabila sesuatu iklan dipaparkan di sebuah laman web, pihak yang bertanggungjawab mengeluarkan iklan tersebut perlu membuat bayaran diatas ruang yang di'sewa'. Terdapat beberapa sistem yang digunakan sebagai cara bayaran bagi sesebuah iklan di Facebook[6]. Salah satu sistem yang digunakan adalah Pay per click (PCP)[7]. Melalui sistem ini, pemilik ruang sewa akan dibayar sewa iklan berdasarkan bilangan kunjungan yang diterima oleh sesebuah laman, melalui iklan yang di paparkan. Jika banyak kunjungan yang diterima, maka bayaran yang akan diterima oleh pemilik ruang sewa juga akan meningkat. Sistem lain yang digunakan adalah Pay per Impression[8]. Bagi sistem ini pula, pemilik ruang sewa akan dibayar sewa bagi setiap kali iklan dipaparkan di laman mereka. Terdapat laman web yang menggilirkan paparan iklan di laman mereka disebabkan oleh banyaknya mendapat tempahan iklan dengan keadaan ruang sewa yang terhad. Maka, di dalam suatu masa, hanya beberapa iklan sahaja yang akan dipaparkan.

Berdasarkan kedua-dua sistem pengiklanan ini, kedua-duanya akan memberi manfaat kepada pemilik ruang sewa, tambahan pula, jika laman tersebut sentiasa mendapat kunjungan yang ramai daripada para pengguna internet. Ianya dapat dilihat di laman tersebut sendiri. Facebook menawarkan harga pengiklanan serendah US $1 satu hari[9]. Jika satu hari 100 orang pengguna Facebook tertarik dengan iklan yang dipaparkan di Facebook, dan langsung mengambil langkah untuk ke laman web tersebut, maka, akan menyumbanglah dia kepada peningkatan ekonomi Facebook.

Selain itu, Facebook turut menjana ekonomi dengan aplikasi-aplikasi yang terdapat di dalamnya. Bagi setiap aplikasi yang direka dan dihantar oleh pengguna, Facebook mengenakan bayaran terhadapnya. Bayaran tersebut tertakluk kepada status penghantar aplikasi, seperti golongan pelajar sama ada golongan bekerjaya. Harga yang paling rendah ditawarkan adalah kepada golongan pelajar iaitu sebanyak $175[10].

Seperti mana laman-laman web yang terdapat di alam maya ini, Facebook juga berhak mendapatkan keuntungan diatas perkhidmatan yang telah mereka berikan kepada masyarakat, terutamanya para penggunanya. Ada sesetengah pihak yang menggunakannya sebagai salah satu cara untuk mengekalkan hubungan dengan kaum keluarga mahupun sahabat handai. Malah, ada juga segelintir yang menjadikannya sebagai medan dakwah. Walaupun sepotong ayat ditulis, jika dicampakkan oleh Allah hidayah ke dalam hati seseorang, tidak mustahil dakwah itu akan menampakkan kesannya, walaupun ada yang mengatakan alasan dakwah itu sebagai yang lapuk.

Orang-orang awam dan pengguna seperti kita, sukar untuk mengetahui kebenaran disebalik dakwaan-dakwaan yang dibuat. Satu demi satu maklumat dicungkil untuk melihat perkaitan Facebook dengan organisasi-organisasi yang terlibat dalam usaha ‘menghilangkan' Palestin daripada peta dunia. Hakikatnya kita hanyalah pengguna Facebook yang berusaha untuk memanfaatkan kemudahan yang ada. Juga, jika ketika sesi pendaftaran pengguna (user sign up) dilakukan, tertulis disitu ‘Facebook menyokong Zionisme', adalah suatu yang mustahil pengguna Facebook akan meningkat kepada angka yang ada seperti hari ini[11].

Hari ini, jika di lihat dan di cari melalui enjin pencari (search engine), banyak dakwaan yang menunjukkan hasil ekonomi yang diperoleh daripada Facebook menyumbang kepada Zionis yang bertapak di Israel. Antaranya adalah apabila Mark Zuckerberg turut tersenarai sebagai selebriti yang hadir ke perayaan sambutan ke-60 Israel pada tahun 2008[12]. Bagi menentukan kebenarannya, tentu sahaja bukan mudah, kerana seseorang mampu untuk berbuat apa sahaja bagi melindungi diri sendiri. Namun, kita sedar bahawa pokok tidak akan bergoyang jika tiada angin. Apa yang perlu ialah sentiasa berhati-hati. Gunakan Facebook sebaik mungkin. Jika dakwaan mengatakan hanya dengan sekali log in, kita telah menyumbang kepada kekayaan Facebook, maka, kurang kan ‘kemasukan' kita ke dalam Facebook. Apabila benar-benar terasa ada kepentingannya, barulah log in. Jika terasa tidak bertambah amal dalam diri, elakkan daripada melakukannya. Hal ini adalah kerana, segala perubahan terletak pada diri kita. Masih banyak urusan di luar sana yang perlu kita lakukan, selain untuk selalu log in ke dalam Facebook.

Kata-kata yang dipetik daripada pencarian di internet hari ini, ‘log out and get a life outside there... see the skies!'

Tidakkah mereka memerhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu[13].






Disediakan oleh,
Nur Syamimi Mohamad Napis
Setiausaha Media I iLuvislam.com




[1] http://www.aipac.org/about_AIPAC/default.asp AIPAC achievements

[2] http://www.aipac.org/For_Students/index.asp AIPAC on Campus

[3] http://www.aepi.org/site/pp.asp?c=geJQIUOwErH&b=2558455

[4] http://www.aepi.org/site/pp.asp?c=geJQIUOwErH&b=2558455 AEPi and AIPAC.

[5] http://www.aepi.org/site/pp.asp?c=geJQIUOwErH&b=2247591 Alumni and parents.

[6] http://www.facebook.com/advertising/?src=pf Create your Facebook Ad

[7] http://e-commerce-marketing.suite101.com/article.cfm/pay_per_click_internet_advertising

[8] http://wiki.answers.com/Q/Difference_between_pay_per_click_and_pay_per_impression

[9] http://www.facebook.com/advertising/?src=pf Step 3: Campaigns and pricing.

[10] http://wiki.developers.facebook.com/index.php/Verification Verification Fee.

[11] http://www.facebook.com/press/info.php?statistics

[12]http://www.israelnewsagency.com/israel60thbirthdaycelebrationeventsindependencedayresourcescenternews48042608.html

[13] Surah Al-Mulk, ayat 19.

Sunday, September 27, 2009

Luahan Rasa : 1 Pagi Syawal Bersama Keluarga

Mak dan ayah..

Apalah adik ana sorang ni, pakai butang pun suruh mak ana lagi. He3..


Bujang pujaan. Ha3..

Bersama ayah..

Nilah adik perempuan yang bongsu.

Dengan satu-satunya nenek yang ana ada..

Bersama keluarga ana..


Nasihat Untuk Muslimah


Muslimah sejati.. tulang belakang kekuatan seorang mujahid Islam.Muslimah sejati. guru terbaik membentuk seorang ulama' islam.Muslimah sejati.. insan hebat melahirkan seorang syahidul islam.Menjadi seorang Muslimah sejati impian setiap wanita.Tetapi, siapakah muslimah sejati itu?

Nasihat Untuk Muslimah


Muslimah itu beriman kepada Allah sebagai tuhannya, Muhammad sebagai rasulnya dan Islam sebagai agamanya. Maka akan terzahir keimanannya itu pada perkataannya, perbuatannya dan pegangannya. Dan wanita muslimah itu juga takut pada kemurkaan dan azab Allah juga takut untuk mengingkari perintah-Nya.


Muslimah itu menjaga sembahyang lima waktu dengan menjaga kesempurnaan wuduknya dan khusyuknya pada waktunya(di awal waktu). Maka akan terlihatlah pada dirinya kesan-kesan dari solatnya itu. Kerana sesungguhnya solat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar juga menjaga diri dari perbuatan maksiat.


Muslimah itu menjaga dirinya dengan berhijab, dan tidaklah ia keluar (dari rumah)melainkan dengan berhijab dan menutup aurat sebagaimana yang dituntut oleh syara'. Firman Allah: Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu,anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, "Hendaklah mereka menghulurkan (melabuhkan) jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.."[Al-Ahzab:59]


Muslimah itu menjaga ketaatan kepada suaminya , menyayangi juga menasihatinya kepada kebaikkan dan menjadikannya sentiasa berasa tenang dan selesa malah tidak sesekali meninggikan suara ke atasnya apatah lagi membantah kata-katanya. Sabda Nabi Sallallahu a'laihi wassalam: Jika telah solat lima waktu seorang wanita itu, berpuasa di bulan Ramadhan dan taat kepada suaminya, maka dia akan dimasukkan ke syurga.


Muslimah itu mendidik anak-anaknya untuk mentaati suruhan Allah dan mendidik mereka dengan pegangan yang betul(Islam) juga menanamkan didalam hati-hati mereka rasa cinta kepada Allah dan sayang kepada Rasul serta menjauhkan mereka dari kemaksiatan dan keruntuhan akhlak.


Wanita muslimah itu tidak bersendirian atau berdua-duan dengan bukan muhrimnya. Seperti sabda baginda: Tidaklah bersendiriannya seorang wanita dengan seorang lelaki melainkan syaitan akan menjadi orang yang ketiga. Wanita muslimah itu juga tidak bermusafir tanpa mahramnya, tidak berkumpul di tempat awam dan pasar-pasar tanpa sebab dan dia sentiasa terpelihara dan terlindung maruah dirinya.


Muslimah itu tidak menyerupai lelaki pada sifat-sifat yang dikhaskan untuk lelaki. Dan sesungguhnya telah bersabda baginda: Allah melaknat lelaki yang menyerupai wnaita dan wanita-wanita yang menyerupai lelaki. Juga tidak menyerupai wnaita-wanita kafir. Seperti sabda baginda, "Sesiapa yang menyerupai sesuatu kaum, maka dia adalah dari kalangan mereka".


Muslimah itu menyeru dan mengajak para wanita islam yang lain untuk beriman kepada suruhan Allah dengan seruan dan kalam yang baik , juga melazimkan dirinya menziarah jiran-jiran dan saudara-saudaranya dengan sentiasa bertanya khabar. Dan dia juga beramal dengan apa yang dikatakan dan bersungguh-sungguh dalam usaha untuk melepaskan dirinya dan diri saudara-saudaranya daripada azab dan kemurkaan Allah.


Muslimah itu menjaga hatinya daripada perkara yang syak (meragukan) dan perkara-perkara syahwat juga menjaga mata dan telinganya daripada perkara yang haram. Muslimah itu sentiasa menjaga waktunya daripada terbuang dan di sisi dengan pekerjaan yang sia-sia. Firman Allah Taa'la: Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai mainan dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia.[Al-Ana'm:70].Firman Allah Taa'la lagi: Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu".[Al-Ana'm:31]

Diambil dari sini.

Wednesday, September 23, 2009

Didiklah Isterimu Wahai Sang Suami


Suami yang bijak dan peka adalah pemimpin rumah tangga yang seharusnya sentiasa berusaha sekreatif yang mungkin untuk mencorak rumahtangga yang harmoni dalam mendidik seorang insan yang bergelar isteri. Kejadian Allah yang amat unik dan terperinci membekalkan sesuatu yang amat istimewa kepada kaum lelaki dimana dianugerahkan kekuatan akal yang rasional, tidak terlalu mudah untuk beremosi atau tidak mudah didorong oleh perasaan.

Oleh sebab itulah kenapa Allah menciptakan lelaki dgn sembilan akal dan satu nafsu. Jika kekuatan akal yang dikurniakan ini dapat digunakan sebaik-baiknya, ditambah dengan kekuatan ilmu dan kesabaran yang disertai dengan kekuatan jasmani dalam mencari nafkah keluarga, maka suami akan menjadi tunjang kepada lahirnya sebuah keluarga yang harmoni seterusnya menjadi pelindung dan pendidik yang berwibawa kepada keluarga yang bahagia.

Keteguhan iman dan ketakwaan kepada Allah disertakan dengan usaha dan doa yang tidak putus- putus kepada illahi memberikan suami semangat untuk melayani karenah dan ragam isteri saban hari. Sepertimana yang difirmankan oleh Allah SWT yang bermaksud: "Lelaki adalah pemimpin(pembela dan pelindung) bagi wanita, kerana Tuhan telah melebihkan yang satu dari yang lainnya, dan kerana suami telah menafkahkan sebahagian daripada hartanya."

Dalam mewujudkan suasana yang tenteram dan aman damai diantara suami dan isteri, perlunya wujud suatu pro dan kontra antara suami isteri ini. Sekiranya si isteri sedang berduka, suami perlulah bijak dalam bertindak selaku pengemudi kepada sang isteri untuk mewujudkan perasaan gembira di dada isteri yang sedang berduka. Dengarlah segala rintihan hati isteri dengan penuh rasa bertanggungjawab dan minat dalam mendengar perasaan hatinya. Disinilah lelaki hendaklah menggunakan daya fikir yang dikurniakan oleh Allah dalam mengahadapi wanita.

Jika dibandingkan dengan kaum lelaki, memang benar wanita dikurniakan dengan sembilan nafsu dan satu akal. Apa yang dimaksud bukanlah nafsu seks semata-mata, tetapi nafsu yang mendorong seseorang itu mudah berprasangak buruk,pemarah,pemboros dalam berbelanja dan sebagainya. Hasil dorongan nafsu itulah yang melahirkan pelbagai sifat dan perasaan di dalam dada para wanita. Disebabkan wujudnya benda-benda seperti itu,maka atas dasar inilah wanita harus diberi bimbingan dan panduan untuk mengawal segala tingkah lakunya supaya tidak melepasi sempadan sebagai seorang wanita.

Dalam mendidik isteri, kaum lelaki haruslah sentiasa bersiap sedia dalam menghadapi pelbagai dugaan yang ditimbulkan oleh isteri ini. Didiklah dengan penuh rasa tanggungjawab dan kasih sayang yang tidak putus-putus walaupun kadangkala didikan yang harus diberi itu memakan masa yang cukup panjang. Janganlah jemu dalam memberi sifat tanggungjawab ini kerana tugas dalam melaksanakan segala perihal ini memang menjadi tanggungjawab suami.

Kadangkala,kita sering terlupa akan hal ini, dimana Allah menjadikan lelaki@suami untuk mendidik isteri dan keluarganya tetapi apabila berhadapan dengan kaum perempaun yang pendek akal fikirannya, kaum lelaki lebih mudah naik angin. Tanpa kita semua sedari, memang tidak dapat dinafikan ada masa dan waktunya, kaum perempuan memerlukan masa yang lebih untuk memahami sesuatu perkara itu dan oleh sebab itulah lelaki mestilah memahami bahawa kaum perempuan ini sediakala lemah pemikirannya.

Ingatlah kita wahai kaum lelaki, Rasulullah SAW juga pernah berhadapan dengan pelbagai karenah daripada perempuan yang suka berleter. Taktala mendengar leteran daripada kaum perempuan ini, Rasullulah SAW tidak menjawab satu patah pun sehinggalah leteran oleh perempuan itu berakhir. Rasullulah memberi peluang kepada perempuan itu untuk meluahkan segala rasa ketidakpuasan hati yang melanda diri perempuan itu. Apabila segala yang diluahkan itu berakhir, barulah Rasulullah memberi penjelasan atau pun memaafkan saja dan melupakan perkara tersebut.

Rasullullah SAW juga bersabda yang bermaksud: "Dunia adalah hiasan dan hiasan yang terbaik ialah memiliki isteri yang solehah." Apabila didikan yang sempurna diberikan kepada wanita ini, maka disinilah segalanya bermula. Kebaikan daripada seorang wanita yang menerima didikan yang betul mampu melahirkan kebaikan kepada seluruh umat yang dicorakkan oleh tangan wanita ini.

Seluruh alam dan isinya akan berbahagia andainya tangan yang lembut dan kehalusan belaian tangan ini datangnya daripada seorang yang bergelar wanita yang solehah. Sepertimana yang dapat disenaraikan disini beberapa sifat-sifat isteri yang solehah dan andaikata apa yang disenaraikan tidak ada pada seorang wanita itu, maka tidaklah boleh dijadikan alasan untuk tidak berkahwin, salah satu sifat lelaki yang sejati dan bertimbang rasa ialah bersabar dan menerima kelemahan isteri dengan hati yang terbuka.

Sifat-sifat isteri solehah:

1.Mentatai perintah Allah SWT dengan mengerjakan segala perintah suami selagi tidak melanggar hukum Allah SWT.
2. Sentiasa menjaga hati suami dengan bercakap dengan perkataan yang lembut-lembut.
3. Hendaklah mendiamkan diri ketika suami berkata- kata.
4. Hendaklah sentiasa menyerahkan diri kepada suami apabila diperlukan
5. Menghiasi diri dengan wangi-wangian dan (bersolek)
6.Tidak berhias dan memakai wangi-wangian apabila semasa ketiadaan suami.
7. Memelihara mulut daripada bau-bauan yang tidak menyenangkan suami.
8. Tidak curang dan mengkhianati suami apabila ketiadaanya dirumah.
9. Hendaklah sentiasa menghormati keluarga suami.
10. Mensyukuri apa yang disediakan oleh suami.
11. Sentiasa rela dan bersedia apabila disentuh suami bila sahaja dikehendakinya.
12. Tidak melakukan puasa sunat tanpa keizinan suami.
13. Tidak keluar rumah tanpa keizinan suami.

Wednesday, September 16, 2009

Dilema - Hijjaz

Buat renungan muslimah....


Lihatlah panorama dunia
Wanita bagaikan hilang rasa malunya
Maruah yang menjadi maharnya
Tergadai sia bagai tiada berharga

Di manakah budinya di manakah akhlaknya
Sungguh pilu dan sayu mengenangkannya
Santun tiada lagi nafsu memimpin hati
Kehormatan diri tidak dipeduli

Oh wanita kembali menginsafi
Kepada asal fitrah kejadianmu
Diciptakan untuk dihormati
Sentiasa diredhai Tuhan Pencipta
Kembali kepadanya juga pada Rasulnya
Pasti dihadirkan taufik dan hidayahnya
Wanita...

Kembalilah ke arah kemuliaan
Contohi peribadi Ummul Mukminin
Rasulullah dijadikan suami
Tertawan kerna keluhuran pekerti
Bukan kerana harta bukan kerana nama
Tapi kerana budi yang disanjungi
Kembalilah...

Wanita perhiasan dunia
Bagai kilau permata di antara kaca
Sayangnya makin pudar cahaya
Hingga tiada lagi beza di antaranya


Sunday, September 13, 2009

Enam Jenis Wanita Yang Dilarang Kahwini

"Jangan engkau kahwini wanita yang enam, jangan yang Ananah, yang Mananah, yang Hananah, yang Hadaqah, yang Baraqah dan yang Syadaqah"

Wanita ananah: Banyak mengeluh dan mengadu dan tiap saat memperalatkan sakit atau buat-buat sakit.

Wanita mananah: Suka membangkit-bangkit terhadap suami. Wanita ini sering menyatakan, "aku membuat ini kerana kamu".

Wanita hananah: Menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang terdahulu. Yang dikahwininya sebelum ini atau kepada anaknya daripada suami yang lain.

Wanita hadaqah: Melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu keinginannya untuk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya.

Wanita baraqah: Ada 2 makna. Pertama yang sepanjang hari mengilatkan dan menghiaskan mukanya. Kedua, dia marah ketika makan dan tidak mahu makan kecuali sendirian dan diasingkan bahagiannya.

Wanita syadaqah: Banyak cakap, tidak menentu lagi bising.

Petikan daripada Imam Al-Ghazali

Di dalam sebuah hadith Rasullullah saw telah bersabda yang bermaksud: "Terdapat 99 bahagian tarikan pada wanita berbanding lelaki, lalu Allah kurniakan atas mereka sifat malu.

Hukum Wanita Memakai Purdah

Oleh : Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : “Bagaimana hukum wanita menutup muka (purdah) ?”

Jawapan.
Kami tidak mengetahui ada seorangpun daripada shahabat yang mewajibkan hal itu. Tetapi lebih utama dan lebih mulia bagi wanita untuk menutup wajah. Adapun mewajibkan sesuatu wajib berdasarkan hukum yang jelas di dalam syari’at. Tidak boleh mewajibkan sesuatu yang tidak diwajibkan Allah.

Oleh kerana itu saya telah membuat satu bab khusus di dalam kitab ‘Hijabul Mar’aatul Muslimah’, untuk membantah orang yang menganggap bahawa menutup wajah wanita adalah bid’ah. Saya telah jelaskan bahawa hal ini (menutup wajah) adalah lebih utama bagi wanita.

Hadits Ibnu Abbas menjelaskan bahawa wajah dan kedua telapak tangan bukan termasuk aurat, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam ‘Al-Mushannaf’.

Pendapat kami adalah bahawa hal ini bukanlah hal yang baru. Para ulama dari kalangan ‘As Salafus Shalih’ dan para ahli tafsir seperti Ibnu Jarir Ath-Thabari dan lain-lain mengatakan bahwa wajah bukan termasuk aurat tetapi menutupnya lebih utama.

Sebahagian daripada mereka berdalil tentang wajibnya menutup wajah bagi wanita dengan kaedah.

“Ertinya : Mencegah kerosakan didahulukan daripada mengambil kemanfaatan”

Tanggapan saya.
Memang kaeidah ini bukan bid’ah tetapi sesuatu yang berdasarkan syari’at. Sedangkan orang yang pertama menerima syari’at adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian orang-orang yang menerima syari’at ini daripada beliau adalah para shahabat. Para Shahabat tentu sudah memahami kaedah ini, walaupun mereka belum menyusunnya dengan tingkatan ilmu ushul feqh seperti di atas.

Telah kami sebutkan dalam kitab ‘Hijaab Al-Mar’aatul Muslimah’ kisah seorang wanita ‘Khats’amiyyah’ yang dipandang oleh Fadhl bin ‘Abbas ketika Fadhl sedang dibonceng oleh Nabi Shallallahu ‘laihi wa sallam, dan wanita itupun melihat
Fadhl. Diaa adalah seorang yang tampan dan wanita itupun seorang yang cantik. Kecantikan wanita ini tidak mungkin boleh diketahui jika wanita itu menutup wajahnya dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu memalingkan
wajah Fadhl ke arah lain. Yang demikian ini menunjukkan bahawa wanita tadi membuka wajahnya.

Sebahagian mereka mengatakan bahawa wanita tadi di dalam keadaan berihram, sehingga boleh baginya membuka wajah sedangkan tidak ada tanda-tanda sedikitpun bahawa wanita tadi sedang berihram. Dan saya telah mentarjih (menguatkan) dalam kitab tersebut bahawa wanita itu berada dalam keadaan setelah melempar jamrah, iaitu setelah ‘tahallul’ awal.

Dan seandainya benar wanita tadi memang benar sedang berihram, mengapa Rasulullah tidak menerapkan kaedah di atas, iaitu kaedah mencegah kerosakan .?!

Kemudian kami katakan bahawa pandangan seorang lelaki terhadap wajah wanita, tidak ada bezanya dengan pandangan seorang wanita terhadap wajah lelaki dari segi syari’at dan dari segi tabi’at manusia.

Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Ertinya : Katakanlah kepada orang lelaki yang beriman. ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya” [An-Nuur : 30]

Maksudnya daripada (memandang) wanita.

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Ertinya : Dan katakanlah kepada wanita yang beriman. ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya” [An-Nuur : 31]

Maksudnya iaitu jangan memandang seorang lelaki.

Kedua ayat diatas mengandungi hukum yang sama. Ayat pertama memerintahkan menundukkan pandangan dari wajah wanita dan ayat kedua memerintahkan menundukkan pandangan dari wajah lelaki.

Sebagaimana kita tahu pada ayat kedua tidak memerintahkan seorang lelaki untuk menutup (wajahnya). Demikian pula ayat pertama tidak memerintahkan seorang wanita untuk menutup wajah.

Kedua ayat di atas secara jelas menyatakan bahawa di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ada sesuatu yang biasa terbuka dan boleh dilihat iaitu wajah. Maka Allah, Si Pembuat syari’at dan Yang Maha Bijaksana memerintahkan kepada kedua jenis menusia (lelaki dan perempuan)untuk menundukkan pandangan masing-masing.

Adapun hadits.

“Ertinya : Wanita adalah aurat”

Tidak berlaku secara mutlak. Karena tidak mungkin seseorang boleh menampakkan
auratnya di dalam shalat.[1]

Yang berpendapat bahawa wajah wanita itu aurat adalah minoriti ulama. Sedangkan yang berpendapat bahawa wajah bukan aurat adalah maajoriti ulama (Jumhur).

Hadits diatas, yang berbunyi.

“Ertinya : Wanita adalah aurat, jika dia keluar maka syaithan memperindahkannya”

Tidak boleh diartikan secara mutlak. Ini kerana ada kaedah yang berbunyi :

“Dalil umum yang mengandungi banyak cabang hukum, dimana cabang-cabang hukum itu tidak boleh diamalkan berdasarkan dalil umum tersebut, maka kita tidak boleh berhujah dengan dalil umum tersebut untuk menentukan cabang-cabang hukum tadi”.

Misalnya : Orang-orang yang menganggap bahawa ‘bid’ah-bid’ah’ itu baik adalah berdasarkan dalil yang sifatnya umum. Contoh : Di negeri-negeri Islam seperti Mesir, Syria, Jordan dan lain-lain…. ramai orang yang membaca shalawat
ketika memulai adzan. Mereka melakukan ini berdasarkan dalil yang sangat umum iaitu firman Allah.

“Ertinya : Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” [Al-Ahzaab : 56]

Dan dalil-dalil lain yang menjelaskan keutamaan shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan dalil-dalil umum (yang tidak boleh dijadikan hujjah dalam adzan yang memakai shalawat, karena ia memerlukan dalil khusus, wallahu a’lam, -pent-).

Mewajibkan wanita menutup wajah. Berdasarkan hadits : “Wanita adalah aurat”, adalah sama dengan keadaan di atas. Ini kerana wanita (Shahabiyah) ketika melaksanakan shalat mereka umumnya membuka wajah. Demikian pula ketika mereka pulang dari masjid, sebahagian mereka menutupi wajah, dan sebahagian yang lain masih membuka wajah.

Oleh yang demikian hadits diatas (wanita adalah aurat), tidak termasuk wajah dan telapak tangan. Prinsip ini tidak pernah bertentangan dengan praktik orang-orang salaf (para shahabat).

[Disalin dari kitab Majmu’ah Fatawa Al-Madina Al-Munawarah, edisi Indonesia
Fatwa-Fatwa AlBani, hal 150-154 Pustaka At-Tauhid]
_________
Foote Note
[1] Maksud beliau adalah bahwa orang yang berpendapat tentang wajibnya menutup
wajah bagi wanita pun bersepakat tentang bolehnya wanita membuka wajahnya, yang
menurut mereka adalah aurat, ketika shalat, maka hal ini menunjukkan bahwa
hadits di atas tidaklah berlaku secara mutlak.



Satu lagi hukum yang ana jumpa..

Dalam mazhab syafie, ada 2 pendapat tentang aurat..
1) Wajib menutup sekelian anggota termasuk muka dan tapak tangan, seperti yang ditegaskan oleh Jadul Haq dan inilah pendapat yang lebih kuat didalam mazhab kita, Syafie.

2) Wajib menutup melainkan muka dan pergelangan tangannya sahaja. Adapun di Malaysia, kita mengambil pendapat yang lebih lemah ini.

Mereka yang beramal dengan pendapat yang lebih kuat, mereka itulah yang wara' dan semoga Allah meluruskan hatinya dan juga memberi mereka ini istiqamah..

insyaallah..

Muslimah & Gambar

Salam.

Muqaddimah

Terkadang bila melayari weblog-weblog rakan, menjelajah ke dalam dunia maya bagi manusia yang memayakan diri mereka, saya merasa hairan melihat sesetengah weblog muslimah, yang bertudung, yang menutup aurat, tidak segan silu pula untuk memaparkan gambar masing-masing. Tiadalah terlalu salah untuk memaparkan gambar anda, ya muslimah sekalian, namun, sayangnya, anda terlupa bahawa gambar yang anda posting itu adalah gambar sebesar skrin 17 inci! Setiap butir jerawat dan bulu halus di muka anda terpampang rapi!


Muslimah & Gambar : Ada apa dengannya?

Tidaklah tujuan saya mengaibkan kalian. Saya adalah rakan kamu. Sahabat kamu. Yang enggan melihat wajah-wajah anda itu, dipaparkan sewenang-wenangnya kepada orang. Biarpun wajah bukan aurat mengikut sesetengah mazhab, namun tatkala fitnah mengundang, tidakkah ia melayakkan ianya ditutup dari pandangan umum?

Muslimahku,
Dunia internet semakin berkembang maju. Satu hari, satu weblog, mungkin berjuta-juta orang yang melihatnya setiap hari. Di kalangan mereka ada yang bagus, yang menundukkan pandangan selaras firman Allah dalam Surah An-Nur “Katakanlah (Wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki Yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang Yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka; Sesungguhnya Allah amat mendalam pengetahuannya tentang apa Yang mereka kerjakan.” Namun, kita harus akui, bahawa di kalangan jutaan orang itu, ada yang hatinya sakit, ada yang jiwanya perit menanggung kesakitan akibat terlihat wajah-wajah kamu biarpun kamu bertudung litup.

Muslimahku,
Kalau kita lihat dunia gambar bukan main maju lagi. Dahulu, cuma setakat kamera yang perlu dicuci gambarnya. Kini, telefon juga menjadi kamera. Kamera pula lebih dahsyat, lebih instant, sesegera mee segera yang sama kerosakan yang dibawanya, penyakit hati.

Alangkah malangnya, kalau wajah-wajah anda yang terpamer itu, mengundang gejolak rasa di jiwa insan bernama lelaki, yang beriman akan beristighfar dan memujuk hati, manakala yang sakit jiwanya, akan mula mengganggu anda. Mula memburu anda dengan SMS, telefon, hatta mungkin mendekati anda, dengan tujuan memiliki anda….Hanya kerana satu kesilapan yang mungkin anda tidak terniat, wajah anda terpampang besar di internet!

Gambar adalah bayangan realiti. Namun mungkin juga ia fantasi. Kadangkala tertipu juga lelaki pada fantasi Photoshop, Fireworks dan seribu satu pengedit gambar lagi. Kalau itu memang tujuan anda, anda tanggung sendirilah. Tapi kalau niat anda cuma berkongsi, dengan tanpa sedar mengajak fitnah bertandang, maka amaran saya, hati-hatilah!

Penyelesaiannya

Andalah sahaja yang mampu menyelesaikannya. Bukan orang lain. Diri anda, andalah yang harus menjaganya. Apa tujuan anda bertudung dan menutup aurat? Bukankah kehendak syariat dan ingin menutup pandangan orang kepadamu? Maka, soalan saya, menundukkan pandangan bukan kehendak syariatkah? Memaparkan wajah anda besar-besar menutup pandangan orang terhadap andakah?

Kerana weblog-weblog dan web foto itu milik anda, seharusnyalah anda kecilkan wajah-wajah anda dengan mengecilkan saiz gambar itu. Banyak cara boleh dilakukan menggunakan perisian pengedit gambar. Belajarlah daripada yang tahu. Hindarkanlah aksi-aksi dan posing-posing yang hanya akan menambahkan lagi kerosakan jiwa masyarakat. Sekiranya niat anda hanya ingin berkongsi dengan rakan muslimah anda, lakukanlah secara tertutup. Elakkan posting yang boleh dilihat oleh segala macam jenis orang. Kalau lebih mudah, anda kirim saja emel bergambar pada rakan muslimah anda itu.

Ingat, wajah anda, anugerah Allah. Anugerah Allah itu hanya layak dilihat berkali-kali oleh yang layak sahaja.

Wallahu A’lam.

dipetik dari blog wewr iaitu ~Khabar Dari Urdun~

Friday, September 11, 2009

Luahan Rasa : Kejayaan di Sekolah

Gred 'A' untuk kokurikulum.

Pengerusi Kelab Seni Lukis Sekolah.

Ahli aktif Kelab Seni Lukis Sekolah.


Pengerusi Kelab Badminton Sekolah

Johan Perseorangan Pertandingan Badminton Peringkat Sekolah 2006.

Johan beregu Pertandingan Badminton Peringkat Sekolah 2007.

Naib Johan Pertandingan Badminton Peringkat Daerah 2005.

Penyertaan mewakili daerah ke Pertandingan Badminton Peringkat Negeri.

Naib Johan Pertandingan Tulisan Khat Peringkat Daerah 2005.

Naib Johan Pertandingan Tulisan Khat Peringkat Daerah 2006.

Penyertaan Pertandingan Tulisan Khat Peringkat Daerah 2007.

Sagu Hati Pertandingan Menulis Kaligrafi Rumi Peringkat Negeri 2006.

Johan Pertandingan Kaligrafi Rumi Peringkat Sekolah 2006.

Johan Pertandingan Melukis Poster Peringkat Sekolah 2006.

Johan Pertandingan Kaligrafi Rumi Peringkat Sekolah 2007.

Naib Johan Pertandingan Melukis Poster Peringkat Sekolah 2007.

Tempat Kedua Pertandingan Melukis Poster Peringkat Daerah 2005.

Penyertaan Pertandingan Melukis Poster Peringkat Daerah 2006.

Ketiga Pertandingan Melukis Peringkat Negeri 2004.

Pertandingan Merentas Desa, {(2003-21, 2004-9, 2005-11, 2006-5, 2007-tak menyertai)}.

Bengkel Seni Lukis Peringkat Negeri di Galeri Seni Johor, 2007.
Menyertai Kem Kesedaran Budaya Maritim di Lumut, Perak.

Mereka bentuk bendera Malaysia terpanjang menggunakan biskut.

Tunas Bistari.

Sebenarnya ada lagi beberapa pertandingan yang ana tak sebut. Takpelah, cukuplah sekadar yang ni.. Ngantuknya, nak tidur dulu....zzzz

Wednesday, September 9, 2009

Renungan Buat Muslimah

Warkah buat muslimah...
Mengejar muslimah solehah...

Duhai Gadis …


Gadisku… sesungguhnya kejadianmu terlalu unik, tercipta dari tulang rusuk Adam yang bengkok yang menghiasi taman2 indah lantas menjadi perhatian Sang Kumbang untuk mendekatimu, namun … tidak semua bunga senang di dekati lantaran duri mawar, dari kejauhan sudah terhidu akan keharuman serta kilauan warnanya memancar indah mengundang kegaguman terhadap sang kumbang … tapi Awas !!! duri yang memagari bisa membuatkan sang kumbang berfikir beberapa kali untuk mendekatinya.

Gadisku… aku suka kau sekiranya seperti mawar aspirasi setiap mujahidah. Bentengilah dirimu dengan perasaan malu yang bertunjangkan rasa keimanan dan keindahan taqwa kepada Allah swt… hiasilah wajahmu dengan titisan wudu’, bibirmu dengan tilawatilqur’ an dan zirullah, matamu dengan memandang segala keindahan af’alullah di muka bumi dan langit, telingamu diperdengarkan dengan tazkirah2 yang akan menambahkan ma’rifat kepadaNya, akalmu tafakkur dan tadabbur setiap bait2 Kalamullah dan hatimu dengan musyahadah kepada Wajhullah Taala…

Ingatlah bahawa ciri2 seorang wanita solehah ialah ia tidak melihat kepada lelaki dan lelaki tidak melihat kepadanya dengan pandangan nfsu dan syahwat melainkan bertambahnya keiamanan salah seorang antara mereka. Sesuatu yang tertutup itu lebih berharga jika di bandingkan dengan sesuatu yang terdedah… umpama mutiara yang di dedahkan buat perhatian umum dengan permata yang tersembunyi, pasti yang tersembunyi itu melebihi daripada yang terdedah…

Wanita solehah yang taat dan patuh pada al-Khaliq dalam melayari liku2 kehidupannya adalah harapan setiap insane yang bernama Adam. Namun …. ianya memerlukan mujahadah yang tinggi kerana ianya bercanggah dengan nafsu serakah yang bersarang dalam dirimu lebih2 lagi title gadis yang kau miliki, sudah pasti darah mudamu mencaar rasa keimanan yang ada.
Maka ingatlah wahai gadisku bahawa sesiapa yang ingkarkan kebaikan maka Allah akan memudahkan jalan2ke arah itu, yang penting engkau mesti berharap hanya kepada Allah dan istiqamah dalam riadhah mujahadah dirimu itu.

Gadisku… aku adalah hakikat dirimu menjadi fitnah kepada kebanyakan kaum lelaki… seandainya pakaian malumu kau tanggalkan dari tubuhmu maka sudah tidak ada lagi perisai yang dapat membentengimu… sesungguhnya Nabi ada bersabda : “Tidak ada satu fitnah yang terlebih besar dan bermaharajalela selepas wafatku kepada kaum lelaki selain fitnah yang berpunca dari kaum wanita”.

Oleh itu gadisku, setiap langkah dan pakaianmu hendaklah berpaksikan al-Quran dan as-Sunnah, jangan biarkan orang mengekploitasikan dirimu untuk kepentingan tertentu… sesungguhnya Allah telah mengangkat martabatmu sebaris dengan kaum Adam… kau adalah harapan ummah dalam melahir dan membentuk mujahid dan mujahidah yang bakal menggoncangkan dunia haya dengan sentuhan lembut tanganmu.

Gadisku… dalam hidupmu pastinya kau ingin disayangi dan menyayangi, itulah anugerah dan fitrah semulajadi setiap insani namun ramai antara kamu tewas kerana cinta… bercinta itu tiada yang salahnya tapi memuja cinta itulah yang salah… kerana dengan cinta manusia sanggup menjual ugama dan kerana cinta maruah diri yang begitu bernilai dan berharga di gadaikan hanya kerana dengan sedikit kata2 manis dari seorang lelaki. Gejala murtad dan keruntuhan akhlak muda-mudi sebahagiannya adalah di sebabkan cinta. Benarlah sabda Rasulullah : “Adapun bermula cinta itu buta”.

Cinta itu mampu membutakan mata dan hatimu dalam membezakan perkara yang Hak dan yang Batil apabila kau letakkan cinta itu di atas dasar nafsu dan tidak kerana Allah. Sebelum kau mendekati cinta yang majazi ini, cintailah dirimu terlebih dahulu dengan mengkaji hakikat dirimu yang akan membawa dan menimbulkan rasa cinta dan kasih sayang kepada sang Pencinta sebenar iaitu Penciptamu.

Gadisku, mencintai ALllah dan Rasul-Nya melebihi cinta terhadap makhluk adalah cinta yang hakiki dan abadi kerana hati yang pecah dan retak apabila di berikan kepada makhluk pastinya akan bertambah retak lantas terburai hancur, tapi apabila hatimu di serahkan kepada Allah ia akan bertaut kembali …

Dalam seusiamu sibukkanlah dirimu dengan ilmu yang mampu mempertajamkan akal dan mampu membina sahsiah muslumahmu. Sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya dan cahaya tak mampu bertapak di hati2 mereka yang penuh dengan karat2 dosa kepada Penciptanya. buat akhirnya terimalah kata2 seorang sufi iaitu Rabi’atul Adawiyyah sebagai renungan kita bersama dalam menuju ke hadrat Ilahi.. : “Cintakan manusia itu sesekali tidak akan mewujudkan kebahagiaan yang abadi untuk seorang insan kerana ia tidak kekal, cinta seringkali membuatkan seseorang itu gagal, kecewa, menderita dan terseksa zahir dan batin. Oleh kerana itu, tiada satu cinta pun yang dapat membuahkan kebahagian yang sebenar dan kenikmatan yang akan menghancurkan segala kenangan2 buruk melainkan hanya CINTA kepada PENCIPTA dan PENCINTA sejati dan abadi…

Renung2kanlah wahai gadisku …